Senin, 02 Juni 2008

PERANAN GURU PPKN DALAM MEMBINA NILAI-NILAI DEMOKRATIS DI SMPN 2 CISOMPET GARUT

ABSTRAK

Oleh : Y u y u n

Pendidikan mengenai nilai-nilai demokrasi yang meniscayakan kebebasan berpendapat, mampu mengkritisi terhadap pihak lain yang konstruktif dan menihilkan klaim kebenaran haruslah mulai diberikan dari level bawah, tak terkecuali oleh guru sebagai ujung tombak dalam membentuk karakter generasi muda. Sebagai pendidik guru terutama guru PPKn juga diharapkan dapat mencetak generasi muda yang mampu menghormati perbedaan sehingga tidak akan menghantarkan generasi muda pada kebiasaan-kebiasaan yang bersifat absolute yang menghantarkan mereka tidak kritis, tidak peka problem sosial, serta merasa diri kita sebagai satu-satunya “sumber” kebenaran. dengan demikian akan tercipta manusia yang memiliki sikap yang mampu mengusung dan menghargai perbedaan. Rasa perbedaan bukan merupakan ancaman, tetapi sebagai bekal untuk memperkaya wawasan dan pengalaman kebangsaan.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui sampai sejauhmana peran guru PPKn dalam membinan nilai-nilai demokratis di SMPN 2 Cisompet Kabupaten Garut. Melalui angket, wawancara, studi dokumentasi serta studi terhadap liteartur-literaut diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya (1) Guru PPKn telah berperan dalam menanamkan nilai-nilai musyawarah pada siswa di SMPN 2 Cisompet dengan kategori tinggi (78%). (2) Nilai-nilai toleransi di SMPN 2 Cisompet telah terbangun dengan baik dengan kategori tinggi (72%), hal ini didasarkan pada beberapa alasan, diantaranya telah terbangun persepsi pada siswa mengenai sikap toleransi yang selalu ditekankan oleh guru PPKn merupakan hal yang baik. (3) Saling menghargai pendapat orang lain merupakan kebiasaan yang telah tertanam dengan baik pada siswa SMPN 2 Cisompet dengan kategori tinggi (73%), hal ini didasarkan pada beberapa alasan, diantaranya siswa selalu belajar agar dapat menghargai perbedaan pendapat dengan orang lain, pada umumnya siswa telah memiliki pemahaman bahwa dalam mengemukakan pendapat/ide tidak mesti harus sama semuanya, sebagian besar siswa telah memiliki persepsi bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang positif, serta sebagian besar siswa selalu menghargai teman yang berbeda pendapat. (4) Nilai-nilai kebebasan berpikir dan berpendapat telah tertanam dengan baik pada siswa SMPN 2 Cisompet dengan kategori tinggi (75%).

Adapun rekomendasi yang diajukan adalah : (1) Kepada Guru PPKn agar lebih meningkatkan pembinaannya dalam menanamkan nilai-nilai demokratis di sekolah, sehingga seluruh siswa akan terbiasa dengan perbedaan, mampu menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak pada orang lain dan yang terpenting adalah mampu hidup serta bergaul di tengah-tengah perbedaan. (2) Kepada Siswa, agar senantiasa selalu melatih diri untuk membiasakan hidup toleransi, tolong menolong, menghargai pendapat orang lain, serta mampu hidup di tengah-tengah perbedaan serta tidak berujung konflik dalam menyelesaikan permasalahan baik di sekolah ataupun masalah-masalah dalam kehidupan bermasyarakat. (3) Kepada Orang tua, agar senantiasa menanamkan pada anak-anak akan pentingnya nilai-nilai demokratis terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah di lingkungan keluarga, sehingga anak akan terbiasa dan mampu beradaptasi dengan orang lain.

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK PERILAKU SISWA YANG BAIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PAMEUNGPEUK

ABSTRAK

Oleh : Yani Andayani

Bertitik tolak dari peranan guru PKn di dalam membina sikap anak didik itu belum mencapai hasil ang optimal, maka peranan guru diharapkan dapat membentuk perilaku siswa yang baik.

Masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah peranan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pelajaran yang menyangkut nilai dalam membina sikap dan perilaku siswa yang baik di SMA Negeri I Pameungpeuk, dan (2) Bagaimanakah peranan guru pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di dalam mengarahkan siswa SMA Negeri I Pameungpeuk untuk menjadi siswa yang memiliki perilaku yang baik?

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini antara lain : (1) ingin mngetahui peranan Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membina perilaku siswa yang baik di SMA Negeri I Pameungpeuk; dan (2) ingin mengetahui peranan guru pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di dalam mengarahkan dan membina siswa SMA Negeri I Pameungpeuk untuk menjadi siswa yang memiliki perilaku yang baik.

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil analisis, penulis dapat menarik beberapa simpulan dari penelitian ini, yaitu : (1) siswa-siswi SMA Negeri I Pameungpeuk telah memahami maksud dan tujuan diajarkannya pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), yaitu sebagai suatu bidang studi yang berupaya meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan memahami, menghayati, dan meyakini nilai-nilai Pancasila; (2) dengan adanya pelajaran PKn, siswa-siswi SMA Negeri I Pameungpeuk semakin memahami dan menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam setiap sila Pancasila: dan (3) perilaku-perilaku yang negatif dari siswa-siswi SMA Negeri I Pameungpeuk umumnya masih tergolong tindakan yang ringan, sebagian besar serta kejadiannyapun insidental dan dalam tempo yang tidak terlalu sering.

Berdasarkan simpulan tersebut, beberapa saran yang dapat penulis kemukakan antara lain : (1) siswa-siswi SMA Negeri I Pameungpeuk diharapkan untuk semakin meningkatkan upaya di dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai moral dan tuntunan hidup yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila dan juga diharapkan untuk selalu mengadakan koordinasi atau hubungan yang timbal balik, baik dengan guru maupun dengan teman sesama siswa; (2) guru Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan untuk terus menerus berusaha mengarahkan siswanya supaya bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan tuntunan yang terdapat di dalam materi Pelajaran PKn. Kemudian dalam mengukur keberhasilan pelajaran PKn, diharapkan guru-guru dapat mengambil langkah yang efektif. Selain itu, diharapkan pula dapat melakukan hubungan serta kerja sama yang timbal balik, baik dengan sesama guru atau dengan orang tua siswa; dan (3) guru-guru bidang studi yang lainnya, diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan yang positif kepada guru bidang studi PKn, dalam rangka mewujudkan peranan pelajaran PKn di dalam membina moral dan sikap siswa agar mampu menjadi warga masyarakat madani.