Kamis, 29 Mei 2008

STUDI KOMPARASI ANTARA PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN METODE TANYA JAWAB TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI KONSTITUSI NEGARA RI

ABSTRAK

Oleh : K O K O.

Pencapaian kompetensi pembelajaran merupakan esensi yang selalu diupayakan melalui penyelenggaraan proses pembelajaran. Ia ditentukan oleh banyak faktor, di antaranya ketepatan dalam memilih dan menggunakan model/metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan karakteristik peserta didik itu sendiri.

Sehubungan dengan itu guru dituntut untuk memperluas wawasan dan pengalaman mengenai metodologi pembelajaran yang terus berkembang secara dinamis seiring dengan perkembangan paradigma pendidikan. Dalam paradigma pendidikan demokratis, pembelajaran dipandang efektif jika siswa mampu menguasai bahan ajar yang mereka pelajari, siswa merasa senang dalam proses belajar yang ditunjukkan dengan antusiasme dan peran sertanya dalam keseluruhan fase pembelajaran, serta siswa dengan penuh kesadaran menaati peraturan yang ada di masyarakat.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif dan eksperimental dengan teknik pengumpulan data melalui tes atau soal tes dan observasi pada sampel sebanyak 84 orang dari siswa kelas IX SMP Negeri 9 Tasikmalaya.

Berdasarkan hasil penelitian : Model Make a Match sebagai bagian dari model cooperative learning yang dikembangkan berdasarkan paradigma pendidikan demoktratis dalam penggunaannya menghasilkan nilai efektivitas yang berbeda, dalam arti lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran materi konstitusi Negara Republik Indonesia. Demikian kesimpulan berdasarkan deviasi harga observasi yang diperoleh kurang dari -3,00 dengan harga p = 0,0013 lebih kecil dari tingkat signifikansi (a) = 0,01. hal ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan dalam setiap indikator proses pembelajaran terutama aktivitas siswa dan bentuk interaksi pembelajaran. Dilihat dari aktivitas siswa, pada siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match lebih aktif dan bergairah jika dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode tanya jawab. Hal yang sama terjadi pada indikator bentuk interaksi pembelajaran, model Make a Match dalam penggunaannya menunjukkan interaksi banyak arah antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa dalam kadar yang intensif serta suasana yang harmonis. Sedangkan pada penerapan metode tanya jawab interaksi hanya terjadi antara guru dengan siswa.

Tidak ada komentar: